Ice-breaker merupakan kegiatan untuk mengenal peserta dan mempermudah memulai suatu acara. Ice-breaker sendiri terdiri dari macam-macam bentuk aktivitas, dapat berupa permainan, tebak-tebakan, dan sesi tanya jawab. Untuk lebih lengkapnya apa saja aktivitas ice-breaking tersebut, kalian bisa temukan di bawah ini!
1. Back-to-back drawing
Aktivitas ini dilakukan oleh dua orang, di mana mereka diminta untuk duduk membelakangi satu sama lain (back-to-back). Ini adalah permainan tebak-tebakan gambar, sehingga membutuhkan pensil dan kertas.
Cara bermainnya, kedua peserta ini diminta untuk duduk di kursi yang telah disediakan dan diberitahukan objek yang harus digambarkan, namun instruksi tersebut hanya diberikan secara sepotong-sepotong, seperti menjelaskan apa saja yang digambarkannya di kertas dan bagaimana cara menggambarkan objek tersebut, dan peserta lain harus menebak apa yang mereka gambar pada akhir permainan dengan melihat hasil gambar tersebut.
2. One word at a time
Permainan ini dilakukan dalam kelompok. Setiap anggota kelompok diminta untuk menyumbangkan satu kata secara bergiliran. Permainan ini tidak membutuhkan alat apapun, karena permainan hanya dilakukan secara lisan.
Para anggota menyebutkan kata yang menyambung kata sebelumnya. Anggota dapat mengembangkan kalimat tersebut menjadi satu cerita yang kohesif dengan menambahkan satu demi satu kata dalam waktu yang singkat hingga kembali lagi ke anggota pertama. Kegiatan ini memungkinkan anggota untuk mengasah kreativitasnya untuk menghasilkan cerita yang unik dan lucu.
3. Group StorytellIng
Group storytelling juga merupakan aktivitas mengarang cerita yang dilakukan secara berkelompok untuk icebreaker. Yang membedakan group storytelling ini dengan permainan sebelumnya adalah cara bermainnya. Untuk memainkan permainan ini, harus sudah disediakan gambar gambar acak yang akan diberikan ke masing-masing kelompok.
Ketua kelompok akan diberikan gambar, di mana iya harus menceritakan background dari gambar tersebut, selanjutnya ketua kelompok akan menunjuk salah satu anggotanya untuk melanjutkan ceritanya tersebut berdasar informasi yang telah diperoleh dari ketua, dan begitu pula seterusnya.
4. The sound ball
The sound ball, sesuai dengan namanya adalah permainan yang memanfaatkan ball (bola) dan sound (suara). Dimana anggota harus dapat mengingat suara sebelum melemparkan bola. Untuk memainkan permainan ini dibutuhkan bola plastic kecil.
Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok dan diminta untuk berdiri secara berlingkar. Pelempar pertama akan melemparkan bola sambil membuat suatu bunyi unik. Anggota kelompok yang menerima bola tersebut harus mengingat bunyi tersebut dan membuat bunyi baru ketika melemparkan bola tersebut, begitupun seterusnya.
5. Whose Story, is it?
Cerita siapakah itu? merupakan kegiatan yang melibatkan anggota kelompok di mana para anggota diminta untuk menuliskan pengalaman uniknya pada selembar kertas. Cerita siapakah ini dilakukan untuk mengenal lebih jauh antar anggota kelompok. Permainan ini membutuhkan secarik kertas dan pensil.
Cerita-cerita ini akan dimasukkan ke dalam box dan ketua kelompok akan membacakannya kepada kelompok, kemudian, setiap anggota akan mencoba menebak siapa yang menuliskan cerita tersebut.
6. Scavenger hunt
Scavenger hunt atau permainan berburu harta karun menantang peserta untuk menyelesaikan list tantangan secara berkelompok. Permainan ini hanya membutuhkan list tantangan yang sudah disusun oleh pembuat acara.
Untuk memainkannya, peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok, selanjutnya mereka akan diminta untuk menyusun strategi dan diberikan daftar tantangan yang harus mereka lakukan dalam kurun waktu yang telah ditentukan. Kelompok mana yang dapat menyelesaikan tantangan lebih dulu sebelum waktunya selesai merupakan kelompok yang menjadi pemenang.
7. Blind square
Blind square adalah permainan yang melibatkan sekelompok orang untuk menyelesaikan suatu tantangan, yaitu berdiri dalam formasi, atau merujuk pada namanya, membuat square (persegi). Permainan ini membutuhkan penutup mata (blindfold) dan tali tambang.
Para anggota diminta untuk berbaris dan memasang penutup mata. Selanjutnya ditugaskan untuk membentuk persegi secara sempurna tanpa melihat anggota lain dengan memanfaatkan tali tambang. Anggota kelompok dapat bergerak di sekitar ruangan untuk menyelaraskan formasi barisannya. Permainan ini dapat melatih keterampilan dan teamworknya dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk meningkatkan engagement rekan-rekan kerjamu dan mengenalkan projek baru secara lebih efektif dengan memanfaatkan ice breaking. Selain itu, ice breaking juga bermanfaat untuk meningkatkan keterampilan dan mendorong terjadinya interaksi yang lebih luas antara rekan kerja di luar topik pekerjaan saja, sehingga dapat meningkatkan team building dan cara komunikasi dalam menyelesaikan suatu masalah.
Baca Juga: 10 IDE ICE BREAKING ONLINE UNTUK USIR KANTUK SAAT MEETING