Motivasi kerja karyawan akan sangat berdampak pada kontribusinya dalam kinerja perusahaan. Namun, pasti ada masanya ketika karyawan mengalami penurunan motivasi dalam bekerja. Diperlukan dorongan dan upaya berkelanjutan untuk mempertahankan motivasi bekerja tersebut, bagaimana cara meningkatkan motivasi kembali? Simak penjelasannya di bawah ini!
1. Membangun Komunikasi yang Efektif
Untuk menciptakan lingkungan dengan komunikasi yang efektif, setiap orang dalam perusahaan harus memahami strategi komunikasi yang baik, agar tercipta pembicaraan secara dua arah yang berjalan dengan efektif. Dengan terciptanya komunikasi yang baik ini, setiap karyawan dapat menyampaikan aspirasi positifnya kepada perusahaan, sehingga dapat mendorong pembentukan lingkungan kerja yang positif.
Perusahaan dapat mengenali gaya komunikasi setiap anggota dan memfasilitasi komunikasi antar anggota dengan memanfaatkan suatu sistem khusus. Perusahaan juga harus menciptakan lingkungan berkomunikasi yang aman dan nyaman bagi anggota untuk menyampaikan aspirasinya, sehingga setiap orang dapat terlibat dalam setiap diskusi dan menjadi partisipan aktif dalam diskusi tersebut. Sehingga dapat mendorong terjadinya keakraban di tempat kerja, dimana karyawan dapat mengkomunikasikan kendala yang dialaminya, dan permasalahan lain yang dapat diselesaikan secara bersama.
Baca Juga: Pentingnya Teamwork dalam dunia kerja dan Cara Membangunnya
2. Menciptakan Lingkungan Kerja yang Positif
Lingkungan kerja yang positif adalah lingkungan di mana karyawan merasa senang dan termotivasi untuk meningkatkan produktivitas pekerjaan mereka. Menciptakan lingkungan kerja yang positif harus dijadikan prioritas, karena dapat mempengaruhi hubungan antar rekan kerja dan produktivitas kerja di kantor dengan baik.
Perusahaan dapat menerapkan budaya perusahaan yang baik dan transparan di mana kesejahteraan, seperti kesehatan mental karyawan dapat terlindungi. Pemimpin tim harus dapat menciptakan kompetisi yang sehat antar karyawan dan menilai setiap pekerjaan dengan melibatkan tim, sehingga jika terdapat penurunan kinerja, dapat diselesaikan dengan mencari solusi bersama. Hal ini akan mendorong adanya peningkatan produktivitas, keterlibatan dan kinerja setiap karyawan.
3. Mengutamakan Kesejahteraan Karyawan
Kesejahteraan karyawan mencakup berbagai aspek yang memastikan karyawan merasa dihargai dan didukung dalam melakukan pekerjaannya. Dengan memperhatikan kesejahteraan, produktivitas karyawan akan mengalami kenaikan pula. Jika karyawan mendapat dukungan, maka motivasi dan komitmen dalam memberikan pekerjaan yang terbaik akan meningkat pula.
Kesejahteraan sendiri merupakan pondasi utama yang mempengaruhi produktivitas dan kinerja karyawan. Perusahaan harus memfasilitasi dan memenuhi kebutuhan yang diperlukan karyawan untuk menjamin kinerjanya, seperti keamanan di lingkungan kerja, kesehatan finansial, fisik dan mental yang baik, dan tujuan lain yang melibatkan kesejahteraan individu.
4. Menghindari Micromanaging dalam bekerja
Micromanaging atau cara kepemimpinan seorang atasan yang melakukan pengarahan dan pengawasan secara berlebihan. Micromanaging dapat menimbulkan dampak buruk bagi kinerja karyawan, karena karyawan tidak diberikan kesempatan untuk berkontribusi dalam pekerjaan. Dengan meminimalisir micromanaging, karyawan dapat menerapkan bakat, dan pengetahuannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan, dan meningkatkan kualitas pekerjaan dan kinerjanya dalam mencapai suatu target. Sehingga pekerjaannya akan penuh dengan inovatif dan pendekatan yang dilakukan akan lebih beragam dan kreatif.
Untuk menghindari micromanaging, pemimpin tim dapat mendelegasikan tugas sesuai dengan keahliannya, sehingga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk belajar dan berkembang. Pemimpin tim juga dapat mengkomunikasikan ekspektasi yang harus dipenuhi oleh karyawan dalam menuntaskan pekerjaan dan mencapai target, sehingga pekerjaannya dilakukan dengan lebih terarah. Dengan menghindari micromanaging, karyawan akan terdorong untuk berinovasi dalam memecahkan suatu masalah dalam pekerjaan yang dilakukannya.
5. Melibatkan Setiap Karyawan dalam Kerja sama Tim
Melibatkan setiap anggota tim dalam menyelesaikan suatu target dapat memberikan dampak yang positif. Melalui kerja sama ini, tujuan dapat dicapai dengan lebih efektif dan efisien. Setiap anggota dapat dilibatkan dan memahami kepentingan peran satu sama lain. Setiap anggota, dapat saling mendorong produktivitas para anggota agar kualitas pekerjaannya selalu konsisten.
Untuk menciptakan kerja sama tim, perusahaan dapat mendorong terbentuknya tim kerja yang inklusif dan beragam di mana setiap anggota memiliki tugas dan tanggung jawab yang jelas. Hal ini dapat diterapkan dengan melibatkan setiap anggota untuk ikut terlibat dalam suatu diskusi dan melakukan tukar pikiran, sehingga suatu keputusan dapat diambil secara kolektif.
6. Memberikan Upah Sesuai dengan Beban Kerja dan Keahlian
Memberikan upah sesuai dengan beban kerja dan keahlian dapat meningkatkan motivasi kerja. Perusahaan yang memberikan insentif dan tunjangan tambahan yang sesuai dengan pekerjaan yang telah ditugaskan menunjukkan bahwa perusahaan mampu untuk menunjang kesejahteraan karyawannya.
7. Memberikan Apresiasi dan Penghargaan
Pemberian apresiasi dapat meningkatkan motivasi bekerja karyawan. Ini mengartikan perusahaan memberikan perhatian pada pencapaian karyawan dan menunjukkan kepedulian atas pekerjaan atau target yang berhasil dicapai.
Pemberian apresiasi dan penghargaan ini dapat berupa hadiah material, atau dapat dalam bentuk penambahan upah atau tunjangan bagi karyawan. Pemberian apresiasi juga dapat dilakukan dengan mengadakan outing atau liburan bersama.
Motivasi Kerja sangat lah penting karena dengan motivasi tersebut karyawan memiliki produktivitas yang tinggi. Karyawan dengan motivasi kerja tinggi memiliki dasar untuk menuju kesuksesan dan memiliki konsistensi dalam menjalankan tugas. Dengan meningkatkan motivasi ini, tidak hanya berdampak positif bagi karyawan sebagai individu saja, namun juga bagi pencapaian perusahaan.